Berdasarkan survei dari American Academy of Dermatology, hingga 40% wanita akan mengalami masalah kerontokan rambut ketika mereka menginjak usia 40 tahun. Yang dimaksud rambut rontok adalah apabila kerontokannya sudah melebihi 50 helai per hari, dan rambut di bagian tertentu kepala mulai terlihat menipis, jelas Ingrid, Asisten Marketing Manager dari PT, Rudy Hadisuwarno.
“Masa pertumbuhan rambut yang alami adalah dua hingga enam tahun, dengan laju tumbuh 4 cm setiap bulannya,” ujar Paradi Mirmirani, MD, dermatology di Vallejo, CA, Amerika Serikat. Dan karena perubahan hormon, maka dalam masa pertumbuhannya rambut para wanita sering mengalami kerontokan atau patah sebelum waktunya. Ini juga menjelaskan mengapa saat masa kehamilan dan menopause, masalah kerontokan sering muncul. Selain perubahan hormon, yang memicu terjadi kerontokan rambut adalah ketidakseimbangan hormon tiroid, efek polusi, radikal bebas, atau sedang dalam pengaruh obat-obatan tertentu.
Langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu, menghentikan ritual menyisir rambut hingga 100 kali sebelum tidur. Mengapa? Sebab kebiasaan ini hanya akan meningkatkan risiko rambut patah dan melemahkan batang rambut, ujar Patricia Wexlr, profesor dermatologi klinis di Mount Sinai School of Medicine, New York City. Bahkan riset yang dilakukan oleh Dove tahun 2008 menemukan fakta, menyisir rambut lebih dari 2 kali sehari dapat meningkatkan kerusakan rambut hingga 23%.
Selanjutnya, pastikan penyebab utama dari rambut rontok. Misalnya, memeriksakan kadar zat besi dalam darah dan tingkat tiroid. Konsumsi suplemen zink dan B12 juga dapat membantu meringankan keluhan. Jika kerontokan tidak kunjung membaik, berkonsultasi ke dokter merupakan pilihan yang bijak.(Christina/Astrid Anastasia)
Sumber : Prevention Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar