Support Online

Photobucket
Memberi Informasi Online. Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 10 Juni 2011

Situs Jejaring Sosial

Assalamualaikum wr.wb
Yang terhormat para bloger sejati, serta teman-teman yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya pada hari ini kita semua dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat walafiat.  Saat ini, siapa yang tidak mengenal “Facebook”, “Twitter”, “MySpace”, “Friendster”, dan berbagai situs jejaring sosial lainnya? Jejaring sosial merupakan suatu situs yang memiliki jaringan (network) dengan menggunakan media internet sebagai sarana komunikasi antar penggunanya. 

Masyarakat pada umumnya memanfaatkan jejaring sosial sebagai sarana untuk memperluas relasi melalui dunia maya, sarana menemukan kawan lama yang sudah lama kehilangan kontak, sarana komunikasi yang praktis,  dan sebagai suatu wujud “gengsi” jika saat ini mereka tidak mempunyai account di salah satu situs jejaring sosial tersebut.


         Di dalam penggunaan situs jejaring sosial, sebenarnya terdapat beberapa aturan yang perlu dipatuhii demi privasi dan keamanan si pengguna di dunia nyata, seperti misalkan tidak terlalu lengkap menuliskan identitas di profil pengguna, menggunakan foto yang wajar, dan juga memperhatikan etika dan sopan santun saat kita menulis sesuatu yang ingin kita bagikan (share) dengan pengguna lain. 

          Jika kita terlalu lengkap menulis identitas kita, ada kemungkinan kita menjadi target kriminalitas oleh para penjahat yang biasanya melakukan penyamaran di situs jejaring sosial. Saat kita menulis sesuatu di situs jejaring sosial, hendaknya kita juga berhati-hati agar tulisan kita tidak menimbulkan pro-kontra di antara pengguna situs dan ketidaknyamanan pengguna lain. Saat ini, kita dapat dilaporkan ke pihak berwajib jika tulisan-tulisan kita menyangkut hal-hal berbau SARA, pornografi, atau provokatif ke arah negatif.

        Situs jejaring sosial memiliki beberapa dampak dalam kehidupan masyarakat saat ini, baik dampak positif maupun negatif. Beberapa dampak positifnya adalah kita dapat berkomunikasi jarak jauh dengan murah dan cepat, serta sebagai sarana membuat relasi baru dan menemukan kawan lama. Jejaring sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana bisnis karena transaksi perdagangan saat ini pun dapat dilakukan melalui jejaring sosial. 

       Dampak negatifnya, terutama bagi kalangan pelajar adalah dapat menimbulkan “ketagihan” sehingga waktu belajar terpotong untuk mengurus account di jejaring sosial. Jejaring sosial juga dapat menjadi sarana pornografi dan pornoaksi. Selain itu, jejaring sosial dapat dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan fitnah, kebohongan publik, dan juga tindak kriminalitas berupa penipuan dalam transaksi perdagangan di jejaring sosial.

Contoh Dampak Negatif Jaringan Sosial Internet
“...sunyi sepi sendiri...”
“Met ultah y mo2,smg pnjng... rjeki,umur,sht, amien n ndang merried wiz rung he2...gbu.”

Itulah dua kalimat yang saya ambil dari facebook. Kalimat pertama sangat pendek, hanya terdiri dari tiga kata. Terkesan puitis. Kalimat kedua penuh dengan singkatan.

            Kalimat kedua versi panjang kira-kira berbunyi begini: Selamat ulang tahun ya Momo, semoga panjang rejeki, (panjang) umur, sehat. Amin. Dan segera menikah. Sudah belum he he… Good blessed you.
            Bagi Anda yang berusia tua, tentu kesulitan memahami kalimat-kalimat tersebut di atas. Banyak singkatan yang kadang dibuat semaunya. Contohnya: spt kal ni, dibaca “seperti kalimat ini.”
            Yang menjadi pertanyaan adalah apa efeknya dalam ketatabahasaan kaum muda pada masa yang akan datang? Tentu akan merusak tata bahasa. Dan lebih lanjut akan merusak kemampuan generasi berikutnya dalam berbahasa. Orang-orang yang sudah bertahun-tahun hidup dalam bahasa-bahasa yang singkat seperti ini akan kehilangan selera berkesusastraan. Enggan membaca tulisan-tulisan yang panjang dan rumit, seperti tulisan Tolstoy.

            Lebih parah lagi, mungkin pada generasi yang akan datang jumlah sastrawan akan produktif akan turun tajam! Ini terlihat dari lebih populernya jejaring sosial dibanding blog di kalangan muda.

            Kemanakah larinya para blogger ini? Sepertinya mereka berpindah ke jaringan sosial. Data menunjukkan bahwa pengguna jaringan sosial pada kaum remaja naik dari 55%, naik menjadi 65% dan sekarang menjadi 73%. Pada kaum dewasa, pengguna jaringan sosial internet naik dari 37% menjadi 47% pada saat ini.

            Pew juga menyajikan data mode pengakses internet. Ternyata pengguna internet nirkabel paling banyak pada remaja usia 18 – 29 tahun yaitu 81%, diikuti usia 30 – 49 tahun sebesar 63% dan usia 50 tahun ke atas sebesar 34%. Pengguna internet pada usia 18 – 29 tahun, biasanya menggunakan laptop atau ponsel. Mengapa demikian? Karena laptop dan ponsel adalah dua alat pengakses yang dimiliki mereka yang berusia 18 – 29 tahun. Ponsel dimiliki 73% kaum remaja dan 93% usia 18 – 29 tahun. Laptop dimiliki 66% kaum muda usia 18 – 29 tahun.

            Nah sekarang nampak mengapa jumlah blogger turun dan jumlah pengguna jaringan sosial internet naik. Tentu karena semakin banyak pengakses internet melalui ponsel dibanding melalui komputer atau laptop. Akibatnya jumlah posting tulisan panjang, seperti pada blog, semakin sedikit.

            Turunnya minat terhadap dunia sastra hanya salah satu efek dari proses ini. Mungkin masih ada efek lainnya. Misalnya rata-rata lama waktu mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi. Contoh lain yang mungkin berhubungan dengan minat baca adalah dalam hal pengembangan iptek yang membutuhkan ketekunan dalam mempelajari teori. Atau bahkan mampu menghambat kecepatan pembangunan karena semakin sedikit orang yang mau menjadi peneliti dalam bidang apa pun.

            Dengan memperhatikan beberapa contoh dampak tersebut, hendaknya kita dapat menggunakan situs jejaring sosial dengan baik dan benar. Beberapa tips dan contoh pemanfaatan jejaring sosial dengan baik dan benar antara lain
    
  • Gunakan jejaring sosial hanya di waktu luang saja untuk menghindari penurunan produktifitas.
  • Jangan terlalu terpaku pada pertemanan melalui dunia maya. Hal ini dapat membuat relasi dengan teman-teman anda di dunia nyata menjadi rusak.
  • Jejaring sosial dapat digunakan sebagai sarana berlatih menulis.  Banyak penulis-penulis saat ini yang menjadi terkenal melalui tulisan-tulisan mereka di dunia maya, seperti contohnya : Raditya Dika, atau saya juga bisa jadi contoh..hahaha
  • Jejaring sosial dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, seperti konsultasi belajar online dan sebagai sumber referensi dalam pembelajaran, serta dalam hal pemberian tugas-tugas pelajaran sekolah seperti yang diterapkan di California, Amerika Serikat melalui situs “Twitter”.
Sekian  yang saya sampaikan,mohon maaf bila ada kesalahan dalam ucapan saya karena kesalahan berasal dari saya dan benarnya berasal dari allah swt .Dan saya ucapkan terima kasih kepada Bloger dan teman teman yang bersedia hadir di blog ini.
Akhir kata WA ALAIKUM SALAM WR WB

Sumber : Catatan busan 

ads

Ditulis Oleh : Admin Hari: 08.00 Kategori:

1 komentar:

 

Info Site